Jumat, 25 Desember 2015

Resume Buku Sosiolinguistik Pengantar Awal



BAB VII
SIKAP BAHASA
7.1. Pengertian tentang sikap
Sikap bahasa (language attitude) adalah peristiwa kejiwaan dan merupakan bagian dari sikap (attitude) pada umumnya. Untuk mengamati sikap dapat dilakukan antara lain lewat perilaku. Hubungan antara sikap dan perilaku hanyalah sebagian saja dari sekian jenis hubungannya dengan factor-faktor lain.
Menurut Lambert sikap itu terdiri dari tiga komponen yaitu:
1.      komponen kognitif
komponen kognitif adalah komponen sikap yang bertalian dengan proses berfikir, jadi bersifat mental.
2.      Komponen afektif
Komponen afektif adalah komponen sikap yang menyangkut masalah yang berhubungan dengan perasaan dan nilai rasa. Misalnya rasa senang dan tidak senang, baik dan buruk, suka dan tidak suka.
3.       Komponen konatif
Komponen konatif adalah komponen sikap yang merujuk kepada perilaku atau perbuatan sebagai “putusan akhir” kesiapan reaktif terhadap sesuatu keadaan.
Denan demikian maka jelas bahwa sikap tidak saja bukan satu-satunya factor penentu perilaku, tetapi juga bukan salah sato factor penentu yang paling dominan.
7.2. Sikap bahasa
Sikap bahasa juga merupakan peristiwa kejiwaan sehingga tidak dapat diamati secara langsung. Sikap  bahasa dapat diamati antara lain lewat perilaku berbahasa atau perilaku tutur. Sikap bahasa cenderung mengacu kepada bahasa sebagai system (langue), sedangkan perilaku tutur lebih cenderung merujuk kepada pemakaian bahasa secara konkret (parole).
7.3. sikap positif dan sikap negative
Menurut Dittmar (1976:181) pengertian sikap bahasa ditandai oleh sejumlah ciri-ciri yang antara lain meliputi :
1.      Pemilihan bahasa dalam masyarakat multilingual.
2.      Distribusi perbendaharaan bahasa.
3.      Perbedaan-perbedaan dialectal dan problem-problem yang timbul sebagai akibat adanya interaksi antara individu-individu.
Sikap positif akan mendorong setiap penutur untuk sejauh mungkin mengurangi atau menghilangkan sama sekali warna bahasa daerah atau dialeknya dan akan sangat menunjang usaha pembakuan bahasa Indonesia. Begitu pula sebaliknya jika seorang penutur tidak pernah berusaha mengurangi apalagi menghilangkan warna daerah atau dialeknya, maka sikap positif belum tampak dari padanya, meskipun penutur tersebut belum tentu mempunyai sikap negative terhadap bahasa Indonesia dan usaha pembakuan bahasa Indonesia.
Sikap bahasa setidaknya mengandung tiga ciri pokok yaitu:
1.      Kesetiaan bahasa
Kesetiaan bahasa adalah sikap yang mendorong suatu masyarakat tutur mempertahankan kemandirian bahasanya.
2.      Kebanggaan bahasa
Kebanggaan bahasa adalah sikap yang mendorong seseorang atau kelompok orang menjadikan bahasanya sebagai lambing identitas pribadi atau kelompoknya.
3.      Kesadaran akan adanya norma bahasa
Kesadaran adanya norma bahasa adalah sikap yang mendorong penggunaan bahasa secara cermat, korek, santun, dan layak.
Untuk menanamkan sikap setia-bahasa, bangga-bahasa, dan sadar-norma bahasa, jalan yang harus ditempuh adalah dengan pendidikan bahasa yang pelaksanaannya didasarkan atas asas-asas pembinaan kaidah dan norma bahasa disamping norma-norma sosiolinguistik dan norma-norma budaya yang hidup di dalam masyarakat pemakai bahasa yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar