BAB VII
SIKAP BAHASA
SIKAP BAHASA
7.1. Pengertian tentang sikap
Sikap
bahasa (language attitude) adalah
peristiwa kejiwaan dan merupakan bagian dari sikap (attitude) pada umumnya. Untuk mengamati sikap dapat dilakukan
antara lain lewat perilaku. Hubungan antara sikap dan perilaku hanyalah
sebagian saja dari sekian jenis hubungannya dengan factor-faktor lain.
Menurut
Lambert sikap itu terdiri dari tiga komponen yaitu:
1. komponen
kognitif
komponen
kognitif adalah komponen sikap yang bertalian dengan proses berfikir, jadi bersifat
mental.
2. Komponen
afektif
Komponen
afektif adalah komponen sikap yang menyangkut masalah yang berhubungan dengan
perasaan dan nilai rasa. Misalnya rasa senang dan tidak senang, baik dan buruk,
suka dan tidak suka.
3. Komponen konatif
Komponen
konatif adalah komponen sikap yang merujuk kepada perilaku atau perbuatan
sebagai “putusan akhir” kesiapan reaktif terhadap sesuatu keadaan.
Denan
demikian maka jelas bahwa sikap tidak saja bukan satu-satunya factor penentu
perilaku, tetapi juga bukan salah sato factor penentu yang paling dominan.
7.2. Sikap bahasa
Sikap
bahasa juga merupakan peristiwa kejiwaan sehingga tidak dapat diamati secara
langsung. Sikap bahasa dapat diamati
antara lain lewat perilaku berbahasa atau perilaku tutur. Sikap bahasa
cenderung mengacu kepada bahasa sebagai system (langue), sedangkan perilaku
tutur lebih cenderung merujuk kepada pemakaian bahasa secara konkret (parole).
7.3. sikap positif dan sikap
negative
Menurut
Dittmar (1976:181) pengertian sikap bahasa ditandai oleh sejumlah ciri-ciri
yang antara lain meliputi :
1. Pemilihan
bahasa dalam masyarakat multilingual.
2. Distribusi
perbendaharaan bahasa.
3. Perbedaan-perbedaan
dialectal dan problem-problem yang timbul sebagai akibat adanya interaksi
antara individu-individu.
Sikap
positif akan mendorong setiap penutur untuk sejauh mungkin mengurangi atau
menghilangkan sama sekali warna bahasa daerah atau dialeknya dan akan sangat
menunjang usaha pembakuan bahasa Indonesia. Begitu pula sebaliknya jika seorang
penutur tidak pernah berusaha mengurangi apalagi menghilangkan warna daerah
atau dialeknya, maka sikap positif belum tampak dari padanya, meskipun penutur
tersebut belum tentu mempunyai sikap negative terhadap bahasa Indonesia dan
usaha pembakuan bahasa Indonesia.
Sikap
bahasa setidaknya mengandung tiga ciri pokok yaitu:
1. Kesetiaan
bahasa
Kesetiaan
bahasa adalah sikap yang mendorong suatu masyarakat tutur mempertahankan
kemandirian bahasanya.
2. Kebanggaan
bahasa
Kebanggaan
bahasa adalah sikap yang mendorong seseorang atau kelompok orang menjadikan
bahasanya sebagai lambing identitas pribadi atau kelompoknya.
3. Kesadaran
akan adanya norma bahasa
Kesadaran
adanya norma bahasa adalah sikap yang mendorong penggunaan bahasa secara
cermat, korek, santun, dan layak.
Untuk
menanamkan sikap setia-bahasa, bangga-bahasa, dan sadar-norma bahasa, jalan
yang harus ditempuh adalah dengan pendidikan bahasa yang pelaksanaannya
didasarkan atas asas-asas pembinaan kaidah dan norma bahasa disamping
norma-norma sosiolinguistik dan norma-norma budaya yang hidup di dalam
masyarakat pemakai bahasa yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar